2013-03-03

Manusia dan Materealisme

Tugas manusia bukanlah tugas yang mudah, karena seringkali banyak kendala untuk "menjadi manusia" (be a man). Salah satu kendala untuk menjadi manusia adalah adanya keterikatan manusia dengan dunia (baca: materi), yang menyebabkan manusia lupa akan tugasnya dan menjadi sosok lain yang disebut "syeitan". Dalam konsep Hinduisme keterikatan tersebut biasa disebut dengan karma. Karma merupakan sebuah kondisi dimana manusia tidak mampu mencapai moksa (kesatuan antara Atman dan Brahman), dan terjebak dalam tumibal lahir (reinkarnasi), yang menjadikan manusia tidak sempurna karena ia tidak mampu mencapai Brahman. 
Dalam Islam, keterikatan terhadap dunia menjadikan manusia tamak (hubbud dunya), sehingga ia cenderung individualis, pelit dan a-sosial. Hubbud dunya pun dilarang, karena ia menjadikan manusia lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah fil ard (wakil Tuhan di bumi) dan juga abdullah -yang dalam bahasa ibraninya Israel yang artinya Hamba Allah.
Hubbud dunya juga membahayakan keimanan, dimana ia menjadikan materi sebagai tujuan akhir. Materi yang seharusnya menjadi sarana/alat untuk mencapai Tuhan, dijadikan sebagai tujuan akhir. Akibatnya, Tuhan yang merupakan tujuan akhir dari manusia itu diabaikan dan diganti dengan kenikmatan yang duniawi. Sehingga orientasinya, kenikmatan dunia adalah segalanya.Kerja manusia diorientasikan kepada materi dan segala sesuatu diukur dengan materi. dan itulah materealisme -sebuah paham baru yang lahir dari rahim pencerahan (enlighment). wallahu 'alam bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar